Kamis, 08 September 2011

Protein Ayam Kampung


Protein merupakan senyawa organik kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi, terdiri dari unsur C ,H ,O ,N ,S dan P, berfungsi sebagai penyusun sel – sel tubuh dan antibodi (Anggorodi, 1979). Lebih lanjut Anggorodi (1985) menyatakan bahwa kebutuhan protein ayam yang sedang tumbuh digunakan untuk pertumbuhan jaringan, hidup pokok dan pertambahan bulu. Sintesis protein jaringan tubuh membutuhkan asam amino yang diperoleh dari protein ransum.
            Wahyu (1988) menyatakan bahwa sebagian besar protein dalam ransum dapat diubah menjadi bentuk karbohidrat atau metabolit asam lemak dan dapat memenuhi kebutuhan glukosa untuk mempertahankan tingkat gula dalam darah. Sutardi (1980) menyatakan bahwa untuk mencukupi kebutuhan protein yang sempurna, asam amino harus tersedia dalam jumlah yang tepat serta kadar N dalam ransum cukup dan dalam keadaan baik untuk memungkinkan sintesa asam amino non esensial. Bila jumlah minimum protein yang dibutuhkan untuk menunjang laju pertumbuhan maksimum telah tercapai maka kelebihan protein akan dioksidasi menjadi energi.
            Lippincott dan Loosli (1956) mengemukakan bahwa makin tinggi protein ransum, yaitu 16, 18 dam 20%, maka ransum yang dikonsumsi makin sedikit. Meningkatnya protein ransum dapat memperbaiki pertumbuhan ayam (Donaldson et al ., 1956). Lebih lanjut Harper et al ., (1980) menyatakan bahwa ransum yang mengandung protein tinggi dan diikuti dengan konsumsi yang tinggi, maka deposisi asam amino dalam jaringan bertambah banyak sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik.
            Kadar protein ransum berpengaruh nyata terhadap berat badan. Imbangan asam amino yang serasi dalam ransum dapat meningkatkan efesiensi penggunaan energi dan protein untuk pertumbuhan (Scott et al . , 1982). Sunde (1956) mengemukakan bahwa tingkat protein yang tinggi dengan energi yang rendah dalam ransum ayam menyebabkan pertumbuhan terhambat dan efisiensi penggunaan ransum menurun. Hal ini terjadi juga bila tingkat protein ransum rendah dan kandungan energinya tinggi.
            Kebutuhan protein anak ayam kampung dilaporkan oleh Ilyas (1970) bahwa untuk pertumbuhan yang baik, maka ransum anak ayam kampung mengandung protein 15%. Hardjosworo dan Tuttle (1977) melakukan penelitian pada ayam kampung dengan protein ransum 16, 18, dan 20 %. Dari penelitiannya didapat bahwa pertumbuhan ayam makin baik dengan meningkatnya kandungan protein pakan. Hal ini tercermin dari berat badannya pada umur 8 minggu yaitu 187,23 ; 191,76 dan 351,79 g berturut untuk protein pakan 16, 18 dan 20 %.
            Menurut Suryono (1983) tingkat protein ransum 14, 16 dan 18% tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Tetapi ternyata berat badan tertinggi didapat pada ayam yang diberi ransum mengandung protein 18%. Wismaneli (1983) melakukan penelitian pada ayam kampung dengan protein ransum 14, 16 dan 18%. Lebih lanjut dinyatakan bahwa tingkat protein ransum tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat badan. Konsumsi ransum meningkat dengan meningkatnya kandungan protein ransum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar