Kamis, 08 September 2011

Pertumbuhan ayam kampung

Pertumbuhan pada ternak merupakan proses yang sangat kompleks yang terjadi di dalam tubuh. Dalam proses pertumbuhan, tidak hanya terjadi pertumbuhan ukurannya saja, melainkan terjadi juga pertambahan air, protein, dan mineral (Jull, 1995). Winter dan Funk (1996) mendefinisikan pertumbuhan sebagai pembentukan jaringan jaringan baru, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan dalam berat, bentuk dan komposisi tubuh. Dilaporkan juga bahwa pertumbuhan terjadi akibat dari pembentukan jaringan baru yang menghasilkan perubahan dalam bobot badan dan bentuknya.
Sussman (1960) menyatakan pertumbuhan adalah proses kehidupan suatu makhluk yang merupakan perkembangan bagian bagian protoplasma yang dapat ditentukan melalui perubahan berat di dalam suatu organ. Suprijatna et al. (2005) menyatakan bahwa tubuh ayam terdiri atas banyak sel dengan ukuran yang hampir sama. Lebih lanjut McDonald et al. (1988) menyatakan pertumbuhan adalah perubahan dalam berat badan. Ada atau tidaknya pertumbuhan pada suatu makhluk hidup ditandai oleh pertambahan jumlah sel (“hyperplasi”) dan pembesaran ukuran sel (“hypertrophy”), dan dengan adanya kedua sifat ini menyebabkan bertambahnya jumlah protein, lemak, dan air di dalam tubuh (Maynard et al . Anggorodi,1979). Lebih jauh Anggorodi (1979) menyatakan bahwa pertumbuhan murni termasuk pertambahan dalam bentuk dan berat dari jaringan jaringan bangunan, seperti urat daging, tulang, otak dan semua jaringan tubuh lainnya (kecuali jaringan lemak) dengan kecepatan yang berbeda beda. Pertumbuhan murni  secara kimiawi adalah suatu penambahan dalam jumlah protein dan zat zat mineral yang tertimbun dalam tubuh. Penambahan dalam berat akibat penimbunan lemak atau penimbunan air bukanlah pertumbuhan murni.
            Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, antara lain adalah genetik (keturunan), pakan yang dikonsumsi dan lingkungan (Jull, 1995), juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan hormon (Davies, 1982). Wahyu (1978) menyatakan kecepatan pertumbuhan unggas dipengaruhi oleh strain, suhu lingkungan, jenis kelamin, energi metabolis dan kadar protein ransum. Penurunan bobot badan akan terjadi pada ternak pada fase pertumbuhan bila diberikan ransum dengan kandungan nutrisi yang rendah, sebaliknya ternak akan dapat tumbuh secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya bila mendapat zat zat makanan yang sesuai kebutuhannya. Kecepatan pertumbuhan unggas dinyatakan dengan pertambahan berat badan setiap minggu, dan pertumbuhan ini berlangsung sejak menetas sampai umur 8 minggu, setelah itu pertumbuhan akan menurun (Card, dikutip oleh Wijayanti , 1982).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar