Kamis, 08 September 2011

Pakan Sapi Bali


Pakan dalam usaha peternakan merupakan bagian yang penting dan menentukan rendah tingginya produksi, pertumbuhan, juga besar kecilnya keuntungan peternak (M. Zein Syarief dan R.M. Sumuprastowo,1984). Menurut santoso (1989), pakan merupakan faktor yang paling banyak membutuhkan biaya, yaitu 60%-70% dari seluruh biaya produksi. Pakan sapi bali digolongkan menjadi 2 yaitu pakan hijauan dan pakan tambahan ( konsentrat ).
            Pakan hijauan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni jenis rumput-rumputan dan jenis daun-daunan. Pakan jenis rumput-rumputan dapat berupa rumput lapang atau rumput unggul seperti rumput Raja, rumput Gajah, rumput Setaria, dan rumput Benggala. Rumput unggul yang telah diintroduksikan oleh, di samping produktivitasnya tinggi nilai gizinya juga baik. Rumput-rumputan umumnya memiliki kandungan karbohidrt relatif tinggi , tetapi proteinnya rendah (Suprio Guntoro, 2002).
            Konsentrat merupakan sumber protein maupun sumber energi, sedangkan hijauan menyumbang sebagian kebutuhan energi dan berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral yang baik. Konsentrat sumber energi yaitu bahan-bahan yang mengandung protein kasar kurang dari 20% dan mengandung serat kasar kurang dari 18 %, sedangkan konsentrat sumber protein mengandung protein kasar 20% atau lebih (Chuzaemi dan Hartutik, 1989). Konsentrat biasanya tersusun dari berbagai bahan pakan biji-bijian dan hasil ikutan dari pengolahan hasil pertanian maupun industri (M. Zein Syarief dan R.M. Sumuprastowo, 1984). Pemberian konsentrat dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan sapi. Namun, pemberian makanan penguat berupa konsentrat harus memperhitungkan nilai ekonomisnya. Pemberian konsentrat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerugian bila tidak diiringi peningkatan pertumbuhan yang sesuai (Suprio Guntoro, 2002).
            Selain membutuhkan zat-zat nutrisi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, ternak juga membutuhkan air. Kebutuhan air dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis, umur, aktivitas, cara pemeliharaan ternak serta iklim (Sosromidjojo, 1979). Ternak muda membutuhkan air lebih banyak daripada ternak dewasa per satuan luas tubuh (Anggorodi, 1979). Karena ternak muda lebih banyak beraktivitas, sedangkan ternak potong yang sedang tumbuh pada suhu 21oC-27oC membutuhkan air 4,7 lt/kg BK yang dikonsumsi (tillman dkk, 1984). Kebutuhan air untuk ternak besardalam satu hari adalah 40-50 liter (Williamson and Payne, 1977).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar